Keuntungan dan Kekurangan Nikah Muda yang Harus Kamu Pertimbangkan!

Menikah Muda? Ini Keuntungan dan Kekurangannya

1. Kondisi Fisik yang Ideal Bagi Seorang Wanita untuk Memiliki Anak

Bagi seorang wanita, usia di bawah 30 tahun merupakan waktu yang paling ideal untuk memiliki anak. Hal ini dikarenakan setelah melewati usia 30 tahun, disebutkan sel telur yang dihasilkan sudah tidak sebaik saat usiamu di awal 20-an. Karena itulah, dengan kondisi kesehatan yang masih prima, wanita berusia di bawah 30 tahun secara fisik lebih siap untuk mengalami kehamilan dan lebih aman saat melahirkan sehingga kesehatan si wanita dan bayinya lebih terjamin.

2. Umur Anak dan Orang Tua Tidak Terlalu Jauh

Bagi pasangan menikah muda, biasanya mereka berpikir agar bisa mengikuti tumbuh kembang anak secara intens sejak kecil dan juga bisa menemani hingga hari tua. Alasan ini sering menjadi alasan utama untuk pasangan yang ingin menikah muda. Jadi, kalau kamu menikah muda ibaratnya, kamu dan anakmu nanti masih bisa jadi teman yang asik juga karena kesenjangan umur yang tidak terlalu jauh.

3. Bisa Lebih Mengoreksi Diri Bersama Pribadi yang Lebih Dewasa

Menikah muda bisa jadi kamu dan pasangan memang belum cukup ‘matang’ dalam perjalan hidup. Namun, kamu jadi bisa memiliki kesempatan untuk mengoreksi diri satu sama lain menuju pribadi yang lebih matang dan dewasa. Jika konflik yang kamu alami bersama pasanganmu bisa dikendalikan dengan baik ketika kamu masih muda, tentu hal ini menjadi nilai plus agar fondasi pernikahan kamu semakin kuat kedepannya. Terbukti pasangan yang menikah di usia muda akan cepat dewasa secara mental dan lebih hati-hati dalam bertindak.

4. Belum Punya Banyak Kebutuhan

Pasangan menikah muda belum banyak memiliki kebutuhan dan tanggungan yang dapat menghambat karir, terutama jika menunda untuk segera mempunyai anak dan fokus pada karir. Kamu dan pasangan bisa melanjutkan sekolah yang lebih tinggi dan mengejar karir bersama. Selain sama-sama mengejar cita-cita, kamu dan pasangan juga akan saling mendukung untuk mendapatkan karir yang diimpikan.

5. Keuangan Lebih Terkontrol

Di samping menjadi motivasi dalam bekerja, pasangan yang menikah muda biasanya lebih bersemangat untuk mencari penghasilan. Kamu dan pasangan bisa menyusun rencana masa depan dan mencapai target dengan lebih cepat. Sangat berbeda dengan mereka yang single yang sering tidak memiliki target, sehingga banyak yang menghabiskan uangnya untuk hal yang tidak penting. Jika kamu dan pasangan sama-sama bekerja, menikah muda bisa membantu kondisi finansial bersama, lho! Ketika yang satu mengalami kekurangan dalam hal keuangan, pasangan siap membantu sebagai back up. Pengaturan keuangan pun dilakukan bersama sehingga kamu dan pasangan akan lebih bertanggung jawab.

Ada juga kekurangan yang harus kamu pertimbangkan sebelum memutuskan menikah muda. Apa saja?

1. Kondisi Mental dan Psikologis Belum Matang

Memasuki usia 20 tahun merupakan masa transisi dimana seseorang mulai belajar bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Campur tangan orang tua pun sudah mulai berkurang. Dan saat kamu memutuskan untuk menikah muda, kamu tidak hanya bertanggung jawab pada diri sendiri, tapi juga bertanggung jawab pada pasanganmu. Seringkali banyak pasangan yang terjebak dalam situasi ini dan memutuskan menikah muda tanpa pemikiran yang panjang, hal ini dapat menimbulkan rumah tanggamu menjadi tidak stabil.

2. Waktu Untuk Eksplorasi Diri Terbatas

Usia ini biasanya usia yang cukup produktif, dimana seseorang mulai mengeksplorasi diri serta menambah pengalaman di tempat yang belum pernah dikunjungi. Usia 20-an juga menjadi usia dimana kamu bebas mengekspresikan diri. Bagi mereka yang menikah muda, mereka harus rela mengorbankan masa mudanya untuk mengurus keluarga dan membesarkan anaknya. Untuk kamu yang masih ingin bebas eksplorasi, kamu bisa pikirkan lebih matang sebelum memutuskan nikah muda.

3. Sulit Menyesuaikan Kehidupan Setelah Menikah

Jika tidak dilandasi rasa cinta dan keyakinan yang kuat. Pasangan yang menikah muda biasanya rentan akan perselingkuhan dan perceraian. Setelah menikah, biasanya kamu akan mengenali karakter pasangan yang sesungguhnya. Nah, perubahan inilah yang biasanya tidak sesuai pada saat masih pacaran. Perubahan inilah yang bisa membuat kamu stress dan tidak bahagia dengan pernikahanmu.

Kekhawatiran Menikah di Usia Muda

Meskipun kental menganut budaya timur, nikah muda tetap mengundang sejumlah pro dan kontra tersendiri. Apalagi melihat banyaknya jumlah pasangan yang nekat menikah di usia belasan. Bukan tidak mungkin jika salah melangkah, perceraian bisa terjadi. Nikah muda erat kaitannya dengan ketidaksiapan mental. Lantaran emosi masing-masing masih dalam tahap transisi dari remaja ke dewasa, sehingga cenderung kaget untuk menjalani komitmen hubungan jangka panjang.

Selain itu yang tidak kalah penting juga yaitu persoalan finansial. Di usia yang masih belia, penghasilan yang diperoleh mungkin belum menentu. Tidak banyak yang sudah aktif berkarir dengan baik juga. Karena patut diakui, menikah tidak hanya bermodalkan cinta. Tiap hal kecil maupun besar dalam berumah tangga, semua pasti membutuhkan uang. Namun, tidak ada yang berhak melarang keputusan seseorang untuk menikah di usia muda.

Pemerintah sendiri telah menetapkan batas usia menikah bagi pria dan wanita, yakni minimal 19 tahun. Selama usia mencukupi usia nikah muda dan benar-benar mampu lahir batin, keputusan nikah muda tentu sah-sah saja.

Sumber: blog.tunaikita.com